Kekurangannovel surat kecil untuk tuhan. 29 Oktober 2015.Lebih menyentuhnya lagi novel ini di ambil dari kisah nyata dan bukan rekayasa. A Diary of Letters to God is a 2011 Indonesian biographical drama film directed by Harris Nizam.
Joe Taslim, yang dikenal sebagai aktor laga, kembali berakting di film drama terbaru, Surat Kecil Untuk Tuhan (SKUT). Di film (SKUT), Joe tidak mempertontonkan kebolehannya dalam berkelahi. Dia harus menampilkan sisi lembut dari dalam jiwanya. Joe memerankan karakter Martin, seorang lelaki pencinta, penyayang, dan baik hati.
Salahsatu yang menjadi kelebihan film ini adalah isi ceritanya dan alurnya yang tak membosankan. Tak seperti film - film biasanya yang jalan ceritanya mudah ditebak. Surat Kecil Untuk Tuhan berhasil membuat penonton begitu antusias mengetahui akhir ceritanya. Film Surat Kecil Untuk Tuhan juga bertabur banyak nama aktor, seperti bintang fast and furious 7 Joe Taslim dan aktris cantik Bunga Citra Lestari. Walaupun diisi oleh aktor - aktor senior, namun tidak menutup pamor dari dua aktor cilik
Inicerita berbeda dengan beberapa tahun lalu. Ini cerita baru dengan judul yang sama. Kita lihat film ini satu brand yang berpotensi dibuat sekuel," ujar Federica selaku produser Surat Kecil Untuk Tuhan di kantor Falcon Picture, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Rabu (5/4/2017). Lebih jelas lagi Federica mengungkapkan detail cerita yang akan diangkat.
Kelebihan kisah yang mengusung tema perjuangan dan kehidupan nyata yang dialami gadis pengidap kanker sangat memberikan inspirasi. kekurangan. yakni akhir ceritanya dimana tokoh utama meninggal dan tidak sesuai mayoritas pembaca yang mengharapkan akhir yang bahagia.
KekuranganDan Kelebihan Novel Surat Kecil Untuk Tuhan : Surat Kecil Untuk Tuhan The Series Wikipedia Bahasa Indonesia Ensiklopedia Bebas - Feb 24, 2015 ยท kelebihan dan kekurangan novel surat kecil untuk tuhan kelebihan:. Sehingga membuat pembaca terhanyut dalam perasaan sedih, iba, haru, sekaligus kagum akan ketegaran keke dan orang tuanya.
SuratKecil Untuk Tuhan merupakan film yang menarik untuk ditonton. karena dalam film tersebut dari awal sampai akhir penonton disuguhkan pada keinginan Keke, pemeran utamanya, untuk terus bertahan dan penuh kesabaran dalam menghadapi kanker ganas yang dideritanya. Walaupun dalam beberapa waktu Dia merasa tidak menerima dengan penyakit yang
nHd2. Surat Kecil untuk Tuhan film 2011film Indonesia tahun 2011 karya Harris Nizam / From Wikipedia, the free encyclopedia Surat Kecil untuk Tuhan adalah film drama biografi Indonesia yang dirilis pada 7 Juli 2011 dengan disutradarai oleh Harris Nizam yang dibintangi oleh Dinda Hauw dan Alex Komang. Film ini diangkat dari kisah nyata dari novel best-seller yang berjudul sama. Film ini, seperti novelnya, bercerita tentang Gita Sesa Wanda Cantika, penderita kanker Rhabdomyosarcoma pertama di Indonesia. Masing-masing Dinda Hauw dan Alex Komang mendapatkan nominasi Piala Citra untuk Aktris Terbaik dan Aktor Terbaik.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Novel yang berjudul Surat Kecil Untuk Tuhan karya Agnes Danovar resmi diadaptasikan menjadi film pada tahun 2011 dan tahun 2017 dengan versi yang lain. Film ini berhasil mengundang antusias masyarakat Indonesia terutama remaja. Film Surat Kecil Untuk Tuhan tahun 2011 dan tahun 2017 merupakan salah satu film yang diadaptasikan dari sebuah novel karya Agnes Danovar. Namun pada tahun 2017, film tersebut memiliki versi yang berbeda dengan novel aslinya. Tidak semua novel yang diadaptasikan menjadi film dapat sepenuhnya diterima baik oleh masyarakat. Alasannya karena setiap penulis novel memiliki gaya menulis tersendiri dalam merangkai cerita sehingga membuat novel tersebut memiliki ciri khas tersendiri. Sehingga ketika novel dijadikan film, tidak semua sutradara berhasil menampilkan apa yang telah tertulis dalam bentuk visual dengan itu, adanya durasi pada film yang dapat merubah jalan cerita aslinya. Artinya untuk menyesuaikan adegan dalam novel lalu menjadikannya film butuh durasi film yang semakin panjang dari biasanya. Maka tidak jarang sutradara juga mengubah beberapa bagian dalam novel yang dianggap panjang menjadi dari sisi pembaca dan penonton tentu akan ada yang merasa senang dan kecewa. Perasaan tersebut muncul dari ekspektasi mereka ketika membaca novel dan setelah menonton filmnya langsung. Kritikan tersebut menurut Stam 2000 dibagi menjadi enam kategori yaitu ketidaksetiaan, pengkhianatan, perubahan, pelanggaran, vulgarisasi, dan penodaan. Film Surat Kecil Untuk Tuhan 2011 Film Surat Kecil Untuk Tuhan 2011 yang disutradarai oleh Harris Nizam ini jalan ceritanya mirip sekali dengan novel aslinya yang ditulis oleh Agnes Danovar. Novel dan film Surat Kecil Untuk Tuhan 2011 ini terinspirasi dari kisah nyata. Film ini, seperti novelnya, bercerita tentang Gita Sesa Wanda Cantika, penderita kanker Rhabdomyosarcoma pertama di Indonesia. Bagi para pecinta keluarga dan sahabat, film ini memang cocok untuk ditonton. 1 2 Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Genre Drama Duration 125 menit Distributor Falcon Pictures Producer HB Naveen, Frederica Director Fajar Bustomi Writer Upi Cast Bunga Citra Lestari, Joe Taslim, Lukman Sardi, Aura Kasih, Bima Azriel, Izzati Khansa, Ben Joshua, Rifnu Wikana, Maudy Koesnaedi, Jeroen Lezer, Susan Bachtiar, Chew Kin Sinopsis Kisah pilu tentang kehidupan kakak beradik yatim piatu, Anton Bima Azriel dan Angel Izzati Khansa. Dimana keduanya terjebak dalam suatu sindikat yang memanfaatkan anak-anak terlantar untuk menjadi pengemis jalanan. Di usia mereka yang masih sangat kecil, mereka diperbudak untuk menjadi mesin uang tanpa kenal waktu. Keduanya tidak pernah mengenal indahnya masa kecil. Hingga satu peristiwa Angel mengalami kecelakaan di jalan raya. Ketika Angel sadar, ia sudah ditinggalkan seorang diri di rumah sakit. Dan sejak saat itulah Angel terpisahkan dengan Anton. Ia tidak pernah tahu lagi dimana keberadaan Abangnya.. 15 tahun berlalu, di Sydney, Australia. Berkat keluarga angkatnya yang baik hati, Angel Bunga Citra Lestari tumbuh menjadi perempuan cantik dan pandai. Ia berhasil mewujudkan mimpinya menjadi seorang Pengacara. Disana Angel bertemu dengan Martin Joe Taslim seorang dokter muda asal Indonesia yang baik hati dan membuatnya jatuh cinta. Hidupnya kini diliputi kebahagiaan. Tapi meski demikian Angel tetap dihantui oleh masa lalunya. Ia tidak pernah bisa berhenti memikirkan Anton. Ditengah hidupnya yang penuh kebahagiaan dan rencananya untuk menikah dengan Martin, Angel mengambil keputusan untuk kembali ke Jakarta untuk menyelesaikan dulu masa lalunya, mencari keberadaan sang Abang. Akankah Angel dan Anton bisa bertemu lagi setelah 15 tahun terpisah? Mengapa saya nonton Surat Kecil untuk Tuhan? Saya nonton film ini karena Mama ingin ke Bioskop dan menontonnya, apalagi ketika di sebuah acara televisi, Pak Habibie sempat berkata bahwa film ini bagus hingga membuatnya menangis. Jujur, Mama saya nggak nangis nonton film ini, tapi saya sebaliknya, saya nangis! Hehe, mungkin memang hati saya sesensitif hati Pak Habibie, hingga saya tersentuh oleh beberapa adegan film tersebut. Saya memilih menonton SKUT yang tayang pada pukul padahal saya dan Mama baru berangkat sehabis Asar dari rumah, bayangan saya sih waktunya masih cukup, karena lokasi XXI di Jogja City Mall Jogja sangat dekat dengan rumah saya. Eh tapi ternyata saat sampai di lokasi, antrian tiketnya bo, cukup panjang. Alhamdulillah masih kebagian kursi, dan film juga belum lama mulai. Surat Kecil untuk Tuhan Review Oke, dari kacamata penikmat film, awal film Surat Kecil untuk Tuhan cukup membuat saya tersentak, karena kami disuguhkan adegan kekerasan dalam rumah tangga, padahal di depan saya ada anak-anak yang ikut nonton film bersama orangtuanya, entahlah kategori film ini semua umur atau tidak. Baca juga Budaya Sensor Mandiri dimulai dari Keluarga Lalu adegan berikutnya, mengingatkan saya pada film India Slumdog Millionaire, meski kalau saya bandingkan, jelas jauh, karena suasana pemanfaatan anak-anak jalanan untuk mengamen lebih mengerikan di film Slumdog. Mungkin memang makna film yang ingin diangkat berbeda, karena genre drama terasa kental di film Surat Kecil untuk Tuhan. Baca juga Review Film Bulan Terbelah di Langit Amerika Satu hal yang saya garis bawahi, akting pemeran Anton yaitu Bima Azriel kece badai! Heran ya, zaman sekarang anak kecil aja aktingnya bisa bagus gini, hehe. Kalau BCL dan Joe Taslim sih nggak usah ditanya, meski saya lebih senang Mas Joe main film laga. Di film SKUT penampakan Mas Joe dan karakternya memang dibuat lebih matang serta terlihat seperti family man yang sayang anak-anak gitu. Untuk karakter yang dibawakan Lukman Sardi, hmm menurut saya kurang menantang bagi beliauD. Ada beberapa hal yang sedikit terasa janggal, seperti tempat kerja Angel yang kok Indonesia banget. Bayangan saya soal law firm di Australia kan bakal keren, lha kok pas di kantor ternyata pegawai selain Angel merupakan orang Indonesia juga, dan kasus yang ditangani mereka adalah kasus pekerja Indonesia, serta ada juga kasus kekerasan pada wanita Indonesia. Oke, saya asumsikan ini law firm kayak komisi perlindungan WNI gitu kah? Lalu saat bertemu dengan Martin, yang merupakan dokter jantung, yang akhirnya mengajak Angel menikah, kok ya ada darah Indonesianya juga. Kenapa bukan orang asli Australia sekalian aja? Hmm, ini semacam mempertanyakan takdir, dari sekian banyak laki-laki di dunia ini, kok ya jodoh saya teman SMA saya ya? Haha, padahal zaman SMA nggak kenal, apakah dunia selebar daun kelor? Ataukah memang yang namanya takdir dalam kehidupan nyata pun kadang nggak bisa di pikir dengan logika? Anyway, selama hampir 1,5 jam pertama, saya merasa alur film ini cukup lambat, hingga membuat saya bolak-balik ngecek hp dan wa grup, hoho, tapi kalau Mama saya sih terlihat menikmati filmnya. Dari kacamata saya, konflik film tersebut juga kurang complicated, kurang lah untuk sebuah film. Tapi semakin ke belakang, ada beberapa poin positif yang bisa diambil dari film ini, yaitu 1. Membuat saya menyadari arti syukur Bersyukur karena bisa hidup di keluarga yang utuh, bersyukur bisa mempunyai masa kecil yang menyenangkan, bersyukur lahir dalam keadaan sehat, dan sebagainya. Film ini membuat akan membuat teman-teman merasa nggak pantas mengeluh, karena di luar sana masih banyak yang hidupnya nggak senyaman teman-teman. Dalam film Surat Kecil untuk Tuhan, Martin kecil mempunyai penyakit jantung yang membuatnya tidak dapat hidup normal, hingga akhirnya Martin kecil berhasil bertahan hidup dengan transplantasi jantung, dan hal tersebut membuatnya lebih menghargai hidup, sekecil apapun kebahagiaan yang didapat. Martin memutuskan menjadi dokter jantung, agar dapat menolong anak-anak lain yang seperti dia. See the point? Wujud rasa syukur bisa dengan cara membantu orang lain, atau dengan jalan melakukan yang terbaik sesuai dengan peran kita masing-masing di dunia ini. 2. Membuat saya berpikir soal trafficking anak, pemanfaatan anak jalanan, hingga jual-beli organ ilegal Isu ini memang bukan merupakan permasalahan baru di Indonesia. Masih ingat nggak saat publik dihebohkan foto anak-anak yang terikat tangannya? Kabarnya anak-anak tersebut merupakan korban penculikan yang organ tubuhnya akan di ambil. Mengerikan sekali bukan? Saya sih nggak terlalu tahu faktanya, tapi memang pasti ada mafia anak yang menghalalkan segala cara demi uang dan uang. Kalau di film ini, Om Rudi Lukman Sardi punya masa lalu yang hidup dalam kemiskinan sehingga dia menjadi jahat, para pelaku trafficking di dunia nyata mungkin punya alasan yang kurang lebih sama. Entah mengapa, saya jadi ingat teman saya yang dulu juga hidup dalam kemiskinan hingga pernah menjadi TKI, dan sekarang dia berjuang di ranah pendidikan anak-anak para petani, karena menurutnya, pendidikan adalah jalan untuk memutus rantai kemiskinan. Somehow, jalan ini kelak dapat juga memutus rantai kriminalitas. Ah, saya jadi banyak merenung soal ini, karena bukan hanya tugas polisi saja untuk menangkap para penjahat, namun alangkah lebih baiknya, jika teman-teman dapat melakukan upaya preventif, ya salah satunya dengan menyediakan pendidikan terbaik untuk anak-anak kurang mampu, anak jalanan, dan sebagainya. Kalau teman-teman bisa berperan di jalan ini, maka lakukanlah, bisa dengan menjadi orangtua asuh, memberi donasi beasiswa bagi anak tidak mampu, menjadi relawan pengajar, bahkan menjadi sosiopreneur seperti teman saya. Saya yakin, banyak pembaca blog ini, khususnya tulisan ini, yang bisa berperan untuk memberantas kriminalitas, lewat jalan pendidikan yang layak bagi anak-anak tersebut. Maaf ya, review saya jadi berat, mumpung pas nih temanya bahas beginian ๐ 3. Mau mengakui kesalahan dan menyuarakan kebenaran Ada beberapa adegan yang menggambarkan kegalauan hati tokoh di film Surat Kecil untuk Tuhan, yaitu saat akan memutuskan suatu langkah baik, tetapi akan memberi efek negatif bagi diri sendiri. Bang Asep yang berani menjadi saksi meski dia tetap akan dipenjara, Ningsih yang mau menjadi saksi, meski harus mengungkapkan masa lalunya yang kelam, merupakan contoh bahwa ada orang berani menebus kesalahannya, bahkan ada yang rela membuka luka lama, demi menyuarakan kebenaran. Semoga saya dan teman-teman semua juga seperti itu ya. Hal ini berlaku untuk semua sendi kehidupan soalnya, beranilah menyatakan yang benar itu benar dan yang salah itu salah. Beranilah menyuarakan yang baik itu baik, dan yang tidak baik ya tidak baik, meski teman-teman dianggap aneh, atau akan menerima perlakuan negatif karena keputusan tersebut. 4. Belajar ikhlas menerima takdir Takdir, sebuah ketentuan yang tak bisa kita elakkan. Berbeda dengan nasib, dapat kita usahakan dengan ikhtiar dan doa terbaik. Takdir Angel Bunga Lestari di film ini, tak dapat dia elakkan, meski hati terasa sakit dan sedih. Begitu juga takdirnya bertemu Martin, yang ternyata ***โฆ.. Spolier alert. Angel tentu saja membuat penyangkalan dan awalnya tidak rela terhadap takdirnya, tapi pada akhirnya, hanya keikhlasan lah yang dapat membuatnya hidup bahagia. Sama seperti yang kerap saya dan teman-teman hadapi di dunia nyata, kadang takdir tampak tak baik, tapi percayalah selalu ada hikmah dibaliknya. Baca juga Finding Sory in Finding Dory Yang Unik di Film Surat Kecil untuk Tuhan 1. Joe Taslim berperan sebagai dokter Kaget aja waktu aktor yang memerankan tokoh ini adalah Joe Taslim. Seperti saya tulis di atas, Mas Joe terkenal dengan film laganya, otomatis kalau main film drama jadi gimana gitu. Tapi menurut saya sih aktingnya oke, tergambar jelas di matanya bahwa Martin merupakan dokter yang humble, tulus, dan berdedikasi tinggi karena motivasinya menjadi dokter begitu personal. Sebagai pribadi, tokoh Martin yang diperankan Joe Taslim juga cukup sukses membuat saya merinding ih bisa ya Mas Joe akting sedih gitu, hehe. Dua jempol deh! 2. Lagu anak-anak versi choir membuat film terasa lebih hidup Memasukkan lagu anak-anak versi choir atau paduan suara membuat film ini memiliki nilai lebih yang unik. Kesan drama, kesedihan, dan perjuangannya jadi dapet banget gitu. Apalagi lagu terakhir yang jadi penutup adegan film, duh benar-benar membuat saya meleleh. Teman-teman kudu menghayati setiap lagu choirnya deh, dijamin jadi merenung kayak sayaD Meski saya menangis saat nonton Surat Kecil untuk Tuhan, tapi nggak sampai harus bawa tisu kok. Cocok kalau mau nonton sama Mama, Bapak, atau Nenek, karena cerita Surat Kecil untuk Tuhan sederhana dan mudah dicerna, serta banyak nilai-nilai kebaikan di film ini. Semoga review ini dapat membantu teman-teman untuk ikut mendukung perfilman Indonesia ya. Oh ya, zaman serba digital gini saya lebih sering pesan tiket online. Teman-teman sudah tahu kalau ada 6 cara pesan tiket bioskop online? Biasanya pada pesan tiket dimana? Visited 761 times, 1 visits today